Farhan Tegaskan Jam Malam Siswa Diterapkan Mulai Hari Ini di Kota Bandung
Pemerintah Kota Bandung resmi memberlakukan kebijakan jam malam bagi siswa, terhitung mulai hari ini. Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat I, Farhan, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah konkret untuk menekan tingkat kenakalan remaja dan meningkatkan keamanan lingkungan.
Langkah ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat, namun Pemkot Bandung memastikan bahwa keputusan ini telah melalui pertimbangan matang, termasuk hasil diskusi dengan pihak sekolah, kepolisian, dan tokoh masyarakat.
Kenapa Jam Malam Diterapkan?
Dalam keterangannya kepada media, Farhan menyebut bahwa kebijakan ini muncul sebagai respons atas meningkatnya laporan aktivitas negatif yang melibatkan pelajar di malam hari. Beberapa di antaranya mencakup aksi tawuran, balapan liar, hingga nongkrong hingga larut malam yang tidak jelas tujuannya.
“Ini bukan soal membatasi ruang gerak siswa, tapi soal melindungi mereka dari potensi bahaya yang mengintai di luar rumah pada malam hari,” ujar Farhan.
Berlaku Mulai Jam 10 Malam
Jam malam siswa ini akan berlaku setiap hari mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB. Selama rentang waktu tersebut, siswa dilarang berkeliaran di luar rumah tanpa alasan yang jelas atau tanpa pengawasan orang dewasa.
Pihak Satpol PP dan kepolisian akan melakukan patroli rutin untuk menertibkan pelajar yang masih berada di luar rumah pada jam-jam tersebut. Jika ditemukan, siswa akan dibawa ke posko pengawasan dan dipanggilkan orang tuanya.
Tanggapan Sekolah dan Orang Tua
Sejumlah sekolah di Bandung menyambut baik kebijakan ini. Mereka menilai langkah ini akan mendukung program pembinaan karakter siswa dan memperkuat peran keluarga dalam pengawasan.
“Sudah saatnya sekolah dan orang tua berjalan beriringan. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak terpapar lingkungan yang tidak sehat di malam hari,” kata salah satu kepala sekolah SMA negeri di Bandung.
Namun, di sisi lain, ada juga masyarakat yang mempertanyakan efektivitas kebijakan ini. Beberapa orang tua khawatir kebijakan tersebut akan menjadi represi tanpa edukasi yang mendalam.
Farhan: Edukasi dan Pengawasan Harus Sejalan
Menanggapi kritik tersebut, Farhan menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan penindakan. Ia mendorong agar sosialisasi dan edukasi kepada siswa dan orang tua dilakukan secara masif.
“Kita ingin para pelajar mengerti bahwa aturan ini untuk melindungi, bukan menghukum. Maka edukasi harus menjadi bagian utama dari implementasinya,” tuturnya.
Menuju Kota yang Lebih Aman dan Ramah Anak
Dengan diberlakukannya jam malam siswa, Pemerintah Kota Bandung berharap bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif, terutama bagi generasi muda. Kebijakan ini juga menjadi salah satu upaya menuju Bandung sebagai kota ramah anak.
Keberhasilan aturan ini, menurut Farhan, akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga. Jika semua pihak bisa berperan aktif, maka masa depan generasi muda Bandung bisa dijaga dengan lebih baik.